google-site-verification: google1e28bac1de21ca35.html google-site-verification: googleabd9a7fe0e6a5f0e.html

Senin, 31 Juli 2017

Pencegahan Massal Filarisis

Pencegahan Massal Filarisis

Pertemuan Koordinasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filarisis (Kaki Gajah) Tingkat Kabupaten dan Lintas Sektor di Aceh Utara

Pencegahan Massal Filarisis

Jumat, 14 Juli 2017

Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru

Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru


Lhokseumawe - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara, Provinsi Aceh, dinilai belum fokus melakukan pemerataan pembangunan sehingga warga di beberapa kecamatan wilayah barat kabupaten tersebut meminta Aceh Utara dimekarkan.

Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru
Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru


Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru

 
Tokoh Pemuda Aceh Utara bagian barat, Firman Saputra, Rabu (26/8), mengatakan, secara geografis letak Kabupaten Aceh Utara sangat luas dan dengan jum

Tokoh Pemuda Aceh Utara bagian barat, Firman Saputra, Rabu (26/8), mengatakan, secara geografis letak Kabupaten Aceh Utara sangat luas dan dengan jumlah penduduk terpadat sehingga sangat layak untuk dilakukan pemekaran.
Warga menilai Aceh Utara bagian barat sangat layak untuk menjadi sebuah kabupaten baru, yang meliputi Kecamatan Sawang, Muara Batu, Banda Baro, Nisam Antara, Nisam, dan Dewantara.
"Aceh Utara bagian barat, miliki jumlah penduduk terpadat, yang menjadi persoalan utamanya adalah masalah pemberdayaan ekonomi berjalan ditempat dan termasuk salah satu kabupaten termiskin, sehingga kami meminta untuk dilakukan pemekaran," ujar Firman.
Menurut dia, Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara belum mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi, apalagi pascaberakhirnya migas dan beberapa industri berhenti operasi seperti PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan PT Kertas Kraft Aceh (KKA).
Kalau merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin di Aceh Utara pada tahun 2013 mencapai 20,34 persen. Angka ini tetap saja jauh dari rata-rata nasional di bawah 15 persen dan rata-rata provinsi Aceh 17,72 persen.
Indikator lain layaknya Aceh Utara untuk dimekarkan, yaitu mengenai prioritas pembangunan kabupaten induk tidak fokus, sehingga jangkauan masyarakat pedalaman dalam mengurus administrasi kabupaten harus menempuh perjalanan jauh ke Ibukota Kabupaten, Lhoksukon.
"Coba bayangkan, masyarakat pedalaman Aceh Utara untuk mengurus administrasi harus menempuh perjalanan yang jauh, yaitu selama dua jam baru sampai ke Lhoksukon," tutur Firman.
Dia berharap, seluruh elemen politik, forum masyarakat, tokoh Agama, mahasiswa di Aceh Utara bagian barat untuk mendukung rencana pemekaran tersebut.

lah penduduk terpadat sehingga sangat layak untuk dilakukan pemekaran.

Warga menilai Aceh Utara bagian barat sangat layak untuk menjadi sebuah kabupaten baru, yang meliputi Kecamatan Sawang, Muara Batu, Banda Baro, Nisam Antara, Nisam, dan Dewantara.
"Aceh Utara bagian barat, miliki jumlah penduduk terpadat, yang menjadi persoalan utamanya adalah masalah pemberdayaan ekonomi berjalan ditempat dan termasuk salah satu kabupaten termiskin, sehingga kami meminta untuk dilakukan pemekaran," ujar Firman.
Menurut dia, Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara belum mampu bangkit dari keterpurukan ekonomi, apalagi pascaberakhirnya migas dan beberapa industri berhenti operasi seperti PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan PT Kertas Kraft Aceh (KKA).
Kalau merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS), penduduk miskin di Aceh Utara pada tahun 2013 mencapai 20,34 persen. Angka ini tetap saja jauh dari rata-rata nasional di bawah 15 persen dan rata-rata provinsi Aceh 17,72 persen.
Indikator lain layaknya Aceh Utara untuk dimekarkan, yaitu mengenai prioritas pembangunan kabupaten induk tidak fokus, sehingga jangkauan masyarakat pedalaman dalam mengurus administrasi kabupaten harus menempuh perjalanan jauh ke Ibukota Kabupaten, Lhoksukon.
"Coba bayangkan, masyarakat pedalaman Aceh Utara untuk mengurus administrasi harus menempuh perjalanan yang jauh, yaitu selama dua jam baru sampai ke Lhoksukon," tutur Firman.
Dia berharap, seluruh elemen politik, forum masyarakat, tokoh Agama, mahasiswa di Aceh Utara bagian barat untuk mendukung rencana pemekaran tersebut.

Kamis, 13 Juli 2017

Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru

Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru


Aceh Timur -- Gubernur Aceh, drh. Irwandi Yusuf, M. Sc meminta kepada bupati dan wakil bupati Aceh Timur periode 2017-2022 yang baru saja dilantik untuk memberikan perhatian serius pada sektor pertanian, hal itu mengingat luasnya lahan sawah di daerah tersebut.

Hal demikian disampaikan Irwandi Yusuf saat melakukan pelantikan dan pengambilan sumpah bupati dan wakil bupati Kabupaten Aceh Timur 2017-2022, Kamis (13/07/2017).


Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru
Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru

Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru

Irwandi mengatakan, sesuai dengan laporan Bupati Aceh Timur Hasballah bin Thaib, ada 24 ribu hektar lahan di daerah itu yang bisa dikonversi menjadi lahan sawah baru yang kemudian dibagikan kepada masyarakat setempat. Dengan lahan seluas itu tentunya diharapkan dapat menampung 24 ribu kepala keluarga sebagai tenaga kerja baru. 
"Kita bisa membentuk kelompok tani moderen di sini, lahan yang dikelola petani modern tersebut nantinya akan diberikan kepada masyarakat setelah 10 tahun masa garap di bawah pengawasan dan arahan pemerintah kabupaten dengan catatan tidak boleh dijual, sehingga dalam 10 tahun ke depan tidak boleh orang yang ber-KTP petani kelaparan dan tidak punya lahan."ujar Irwandi.

Pada kesempatan itu Gubernur Irwandi Yusuf juga mengajak pemerintah Aceh Timur untuk memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan alam untuk mensejahtrakan rakyat. "Migas di Aceh Timur tidak ada habis-habisnya," kata Irwandi. 

Sementara di lautan, kata Irwandi, nelayan Aceh Timur menyumbang ikan yang cukup banyak untuk Aceh. begitupun dnegan Pertanian padi, jagung dan kedelai bahkan mendapat penghargaan dari Pemerintahan Pusat.

Selain itu, Irwandi berpesan agar Pemerintah Aceh Timur mempermudah proses pengurusan dan menciptakan pemerintahan yang bebas pungutan liar. "Lengkapi sarana dan prasana yang dibutuhkan untuk kemajuan Aceh Timur sehingga investor masuk dan bisa meningkatkan perekonomian rakyat."lanjutnya.


Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru

Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru
Irwandi Minta Bupati Aceh Timur Cetak Sawah Baru

Gubernur Aceh Irwandi Yusuf menyerukan kepada seluruh jajaran pemerintah Kabupaten/ Kota di Aceh untuk menganut mazhab Hanafee atau tidak ada fee dalam proses pelelangan-pelelangan proyek di daerahnya masing-masing.

Hadir dalam pelantikan tersebut Wali Nanggroe Malik Mahmud, mantan Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf, Kepala Biro Humas dan Protokol Mulyadi Nurdin, Asisten II Drs. Syaiba Ibrahim, Kepala Biro Pemerintahan Frans Dellian,  sejumlah pejabat, pimpinan dan anggota DPRK Aceh Timur, Wali Kota Langsa, ulama, tokoh masyarakat dan para ketua partai. (Humas-Aceh)

Jumat, 07 Juli 2017

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Banda Aceh - Gubernur Aceh, H. Drh. Irwandi Yusuf M.Sc, mencetuskan sejumlah program unggulan dalam lima tahun ke depan, salah satunya adalah program Aceh bebas dari pasung.
"Program Aceh bebas pasung akan saya lanjutkan lagi. Kalau dalam bahasa Aceh namana Aceh hana jadeh pungo," kata Irwandi yang disambut tawa hadirin, saat melantik Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh Periode 2017-2022 di Gedung DPR Kota Banda Aceh, Jumat 7 Juli 2017.

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Irwandi menjelaskan bahwa ia akan mencanangkan kembali program yang pernah ia cetuskan saat memimpin Aceh tahun 2006 lalu, yaitu membebaskan masyarakat Aceh dari pemasungan dan penyakit gila. 
Kepada Walikota dan Wakil Walikota Banda Aceh yang dilantik pada Sidang Paripurna DPR Kota tersebut, Irwandi Yusuf meminta agar keduanya membina komunikasi dan hubungan kerja yang harmonis dengan legislatif supaya pembangunan Kota Banda Aceh berjalan sesuai dengan yang telah ditargetkan.
"Sebagai orang yang punya hobi bermain sepak bola, Aminullah diminta Irwandi untuk tidak menendang "bola liar"  ke gawang sendiri. Lebih bagus lagi jika tidak ada bola liar," ujar Irwandi memberi kiasan.
Gubernur mengharapkan Eksekutif dan legislatif agar akur. Keduanya mengemban amanah rakyat. Jangan pernah kedepankan ego sektoral.
Irwandi menyebutkan, dirinya percaya bahwa Aminullah dan Zainal akan mampu melaksanakan tugas sebagaimana amanah yang telah diberikan oleh masyarakat Kota Banda Aceh.
Hal yang pertama harus dilakukan Aminullah, kata Irwandi, adalah mengeratkan kembali persatuan antara masyarakat. "Perbedaan pilihan saat Pilkada tidak menjadi sebab perpecahan di masyarakat. Rangkul kembali semuanya untuk membangun Kota Banda Aceh." Harapnya.

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Irwandi Cetuskan Program Aceh Bebas Pasung

Irwandi menambahkan, sebagai ibu kota provinsi, Banda Aceh punya nilai strategis. "Kota ini adalah pusat pertumbuhan sektor perdagangan dan jasa, gerbang hubungan Aceh dengan dunia," kata Irwandi. 
Parameter keberhasilan Aceh dalam pembangunan, lanjut Irwandi terlihat dari majunya Banda Aceh. Wajar jika sorotan pembangunan di ibu kota provinsi ini begitu tinggi.
Turut hadir pada pelantikan itu, Anggota DPR RI, anggota DPD RI, Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Mulyadi Nurdin, tokoh masyarakat, serta sejumlah tamu undangan lainnya.  (Humas-Aceh)

Rabu, 05 Juli 2017

Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh

Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh

Banda Aceh -- Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo melantik Drh. Irwandi Yusuf dan Ir. Nova Iriansyah MT, sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022, dalam Sidang Paripurna Istimewa di Gedung DPR Aceh, Rabu, 5 Juli 2017. Sementara Presiden Joko Widodo ikut hadir seusai pelantikan dan mengikuti sesi foto bersama.

"Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, pada hari ini, 7 Juli 2017, saya Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden Republik Indonesia dengan resmi melantik H. Drh. Irwandi Yusuf sebagai Gubernur Aceh dan Bapak H. Ir. Nova Iriansyah sebagai Wakil Gubernur Aceh Periode 2017-2022," ujar Tjahjo. 
Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh
Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh

Mendagri Lantik Irwandi - Nova JadiGubernur dan Wagub Aceh


Tjahjo dalam amanatnya seusai pengambilan sumpah jabatan, menyebutkan dirinya percaya bahwa Irwandi Yusuf - Nova Iriansyah akan mampu melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan mampu menjalankan roda pemerintahan sebagaimana yang telah diamanatkan oleh seluruh Masyarakat Aceh.

Tjahjo berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf atas pengabdiannya selama lima tahun memimpin Aceh. Tjahjo ikut berterimakasih kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah menyukseskan Pilkada.

"Pesan kami singkat, setiap kamu adalah pemimpin dan akan tetap dimintai pertanggungjawaban baik oleh masyarakat, bangsa dan negara dan nantinya kelak di depan Allah," ujar Tjahjo.

Kepada pemerintahan yang baru, Tjahjo meminta agar melanjutkan program yang telah berjalan dan mempercepat pembangunan sehingga Aceh tidak lagi tertinggal dengan provinsi lain. Selain itu, Tjahjo berpesan agar dalam setiap proses pengambilan keputusan politik, pelibatan ulama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, DPR Aceh, serta semua elemen lainnya harus diutamakan. 

"Libatkan semuanya dalam setiap proses pengambilan keputusan politik," kata Tjahjo. 

Tjahjo menginginkan agar Aceh bisa menjadi Serambi Mekkah yang punya identitas keislaman muncul di Aceh. "Saya ingin di setiap RT-RW (desa/gampong) di Aceh punya mushalla."

Ketua DPR Aceh Muharudddin, menyebutkan pasangan Irwandi - Nova merupakan dua sosok yang berbeda. Di mana, Irwandi merupakan salah satu bagian penting dari tokoh perjuangan dan perdamaian Aceh. Sementara Nova adalah adalah generasi akademisi yang juga politisi nasional yang berkiprah hingga ke DPR RI.

"Kepemimpinan Aceh (saat ini) berasa dalam dua dimensi yang berbeda dan tentu berjalan menuju Aceh hebat," ujar Muharuddin. 

Kepada seluruh masyarakat, Muharuddin mengajak untuk secara bersama mendukung pemerintahan yang baru. Mereka, kata dia, akan senantiasa mengawal jalannya pemerintahan sehingga semuanya berjalan sebagaimana visi misi dan program kerja yang di masa kampanye telah disuarakan.

"Lupakan perbedaan di masa kampanye. Tidak ada gubernur kelompok ini dan itu, yang ada hanya Gubernur Aceh. Mereka adalah pasangan gubernur milik kita bersama," kata Muharuddin. 

Presiden Joko Widodo sendiri ikut hadir ke Gedung DPR Aceh. Ia bersama isteri dan rombongan transit di Aceh dalam perjalanan kenegaraannya ke Turki. 

Jokowi hadir sekitar pukul 10.30 pagi . Saat itu, pimpinan dewan menskor sidang saat sesi pengucapan selamat dan pemotretan, sembari menunggu kedatangan presiden. Tiba di gedung DPR, Jokowi memberikan ucapan selamat kepada gubernur serta wakil gubernur terpilih dan berterimakasih kepada Zaini Abdullah dan Muzakir Manaf atas dedikasinya memimpin Aceh selama lima tahun ke belakang.

Seusai bersalaman dan foto bersama, Mendagri, Irwandi Yusuf dan anggota Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Aceh mengantar Presiden Jokowi ke halaman depan Gedung DPR, untuk melanjutkan perjalanan kenegaraannya ke Turki.

Sementara itu, Gubernur Aceh, H. Drh. Irwandi Yusuf, berterimakasih kepada seluruh masyarakat Aceh yang telah memberikan amanah kepada dirinya untuk menjadi pemimpin di Aceh.

"Kami ingin memulai tugas kami -- sebuah tugas yang berat ini, dengan mengucapkan innalillahiwainnilaihirajiun. Ini amanah yang belum tentu bisa kita pikul," ujar Irwandi sambil menitikkan air mata. "Tolong dukung pemerintahan saya. Taati sejauh kami masih dalam jalan yang benar. Cegah dan nasihati kalau kami keluar dari garis (kebenaran). Dengan bersama saya yakin kita bisa menciptakan Aceh yang hebat."

Secara khusus, Irwandi berterima kasih kepada ibunda dan mertua serta istrinya. Tanpa mereka, ujar Irwandi, maka ia tidak akan bisa menjadi seorang pemimpin. 

"Bagi yang memilih kami atau pun yang tidak memilih kami, anda semua kami cintai," kata Irwandi.

Selain itu, lanjut Irwandi, kehadiran presiden ke Aceh di hari pelantikan telah memberi warna khusus dan menjadi sebuah penghormatan kepada rakyat Aceh. "Baru kali ini melakukan hal tersebut (Presiden hadir saat pelantikan kepala daerah) dan tidak di daerah lain. Aceh menjadi sesuatu dalam hatinya."

Irwandi menyebutkan, setahun yang lalu ia telah berjumpa dengan Jokowi dan melaporkan bahwa dana Otonomi Khusus akan berakhir pada tahun 2022. Sementara Aceh masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, ia telah meminta agar dana Otsus diperpanjang sehingga proses pembangunan Aceh bisa terus digenjot. 


Sebuah kenyataan, ujar Irwandi, bahwa ekonomi Aceh masih kurang baik. Belum adanya dukungan industri membuat Aceh belum lagi menjadi daerah maju. Karena itu, katanya, banyak persoalan yang harus diselesaikan. 

"Kita rawan krisis energi dan pangan. Pembangunan infrastruktur belum merata dan sumber daya yang cakap masih sangat terbatas. Semua itu sebuah kenyataan. Kemana pun pandangan kita lihat, banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," kata Irwandi.

Belajar dari kekurangan dan kesalahan masa lalu serta pengalaman pemimpin Aceh terdahulu, Irwandi berkomitmen untuk memacu pembangunan sehingga Aceh menjadi lebih baik. Bersama Nova Iriansyah, Irwandi berkomitmen untuk transparansi dan akuntabilitas dalam semua proses pembangunan di Aceh. Ulama, tokoh masyarakat, parpol dan semua masyarakat akan dilibatkan dalam pembangunan nantinya.

"Mulai hari ini saya siap jadi pelayan seluruh masyarakat Aceh. Kewajiban saya melayani tanpa mendahulukan pribadi, golongan, partai tapi keseluruhan masyarakat. Saya ingin bersikap sepenuhnya melayani, bukan dilayani," kata Irwandi.

Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh

Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh
Mendagri Lantik Irwandi - Nova Jadi Gubernur dan Wagub Aceh


Banyak tokoh-tokoh yang hadir dalam pelantikan tersebut. Mereka berasal dari kalangan ulama serta tokoh Aceh dan nasional. 

Di antara yang hadir adalah Ketua MPR RI Zulkifli Hasan beserta beberapa anggota DPR RI, Menteri Agraria dan Pertanahan RI, Ketua BNN Budi Waseso, Duta Besar Negara Sahabat, seluruh anggota DPR Aceh, Wali Nanggroe Aceh, Abu Kuta Krueng dan juga Waled Nurzahri serta para mantan gubernur Aceh. Tokoh perdamaian Aceh, Juha Cristensen juga terlihat dalam rombongan tamu. (Humas-Aceh)

Selasa, 04 Juli 2017

Pemerintah Aceh Utara Persiapkan Acara Pengambilan Sumpah Dan Pelantikan Bupati Terpilih

Pemerintah Aceh Utara Persiapkan Acara Pengambilan Sumpah Dan Pelantikan Bupati Terpilih



Pemerintah Aceh Utara Persiapkan Acara Pengambilan Sumpah Dan Pelantikan Bupati Terpilih
Pemerintah Aceh Utara Persiapkan Acara Pengambilan Sumpah Dan Pelantikan Bupati Terpilih


Pemerintah Aceh Utara Persiapkan Acara Pengambilan Sumpah Dan Pelantikan Bupati Terpilih

Senin, 03 Juli 2017

Bupati Aceh Utara Pembina Apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri 1438 H

Bupati Aceh Utara Pembina Apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri 1438 H

Apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri yang diadakan di Halaman Kantor Bupati Aceh Utara diikuti oleh seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara dari seluruh Satuan Kerja Perangngkat Kabupaten Aceh Utara terutama para pemangku jabatan eselon IV keatas.

Bupati Aceh Utara Di hadapan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengikuti apel mengharapkan dengan momentum Idul Fitri 1438 H yang kita semua telah menjadi Fitri mari kita tingkatkan kinerja dalam ramg menjalankan roda pemerintahan Aceh Utara dengan cara meningkatkan kedisiplinan. Bupati juga menekankan pemberian sanksi administrasi yang tegas bagi yang tidak hadir di hari pertama masuk kerja sesuai aturan yang berlaku. 
Bupati Aceh Utara Pembina Apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri 1438 H
Bupati Aceh Utara


Bupati Aceh Utara Pembina Apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri 1438 H

Bupati Aceh Utara dalam kesempatan apel tersebut meminta maaf atas salah dan khilafnya selama memimpin Aceh Utara periode 2012 sampai dengan 2017. "Mengakhiri masa tugas kami sebagai Bupati dan wakil Bupati Aceh Utara, atas nama Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara kami mohon diperbanyak maaf atas kekurangan dan kesalahan kami dalam memberikan pelayanan dan pengayoman selam ini".

Acara apel Perdana Pasca Libur Idul Fitri diakhiri dengan berjabat tangan antara Bupati dan Wakil Bupati Aceh Utara dengan seluruh peserta Perdana Pasca Libur Idul Fitri