Lhokseumawe - Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Aceh Utara,
Provinsi Aceh, dinilai belum fokus melakukan pemerataan pembangunan sehingga
warga di beberapa kecamatan wilayah barat kabupaten tersebut meminta Aceh Utara
dimekarkan.
Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru |
Warga Aceh Utara Minta Pemekaran Kabupaten Baru
Tokoh Pemuda Aceh Utara bagian barat, Firman Saputra, Rabu
(26/8), mengatakan, secara geografis letak Kabupaten Aceh Utara sangat luas dan
dengan jum
Tokoh Pemuda Aceh Utara bagian barat, Firman Saputra, Rabu
(26/8), mengatakan, secara geografis letak Kabupaten Aceh Utara sangat luas dan
dengan jumlah penduduk terpadat sehingga sangat layak untuk dilakukan
pemekaran.
Warga menilai Aceh Utara bagian barat sangat layak untuk
menjadi sebuah kabupaten baru, yang meliputi Kecamatan Sawang, Muara Batu,
Banda Baro, Nisam Antara, Nisam, dan Dewantara.
"Aceh Utara bagian barat, miliki jumlah penduduk
terpadat, yang menjadi persoalan utamanya adalah masalah pemberdayaan ekonomi
berjalan ditempat dan termasuk salah satu kabupaten termiskin, sehingga kami
meminta untuk dilakukan pemekaran," ujar Firman.
Menurut dia, Pemerintahan Kabupaten Aceh Utara belum mampu
bangkit dari keterpurukan ekonomi, apalagi pascaberakhirnya migas dan beberapa
industri berhenti operasi seperti PT Asean Aceh Fertilizer (AAF) dan PT Kertas
Kraft Aceh (KKA).
Kalau merujuk data dari Badan Pusat Statistik (BPS),
penduduk miskin di Aceh Utara pada tahun 2013 mencapai 20,34 persen. Angka ini
tetap saja jauh dari rata-rata nasional di bawah 15 persen dan rata-rata
provinsi Aceh 17,72 persen.
Indikator lain layaknya Aceh Utara untuk dimekarkan, yaitu
mengenai prioritas pembangunan kabupaten induk tidak fokus, sehingga jangkauan
masyarakat pedalaman dalam mengurus administrasi kabupaten harus menempuh
perjalanan jauh ke Ibukota Kabupaten, Lhoksukon.
"Coba bayangkan, masyarakat pedalaman Aceh Utara untuk
mengurus administrasi harus menempuh perjalanan yang jauh, yaitu selama dua jam
baru sampai ke Lhoksukon," tutur Firman.
Dia berharap, seluruh elemen politik, forum masyarakat,
tokoh Agama, mahasiswa di Aceh Utara bagian barat untuk mendukung rencana
pemekaran tersebut.